Hardware Simulation
Masukkan parameter untuk simulasi hardware (Input, Loss, dan Output)
Tentang Simulasi Hardware
Transmitter (Tx) Input
Ini adalah bagian di mana Anda akan memasukkan parameter yang berkaitan dengan sumber sinyal atau pemancar. Ini termasuk frekuensi operasional dan daya input awal yang dihasilkan oleh pemancar.
- Frekuensi (0-3800 MHz): Rentang frekuensi sinyal yang akan disimulasikan.
- Daya Input (dBm): Daya awal sinyal yang dihasilkan, diukur dalam dBm (decibel-milliwatt). Ini adalah input utama untuk perhitungan daya yang diterima.
FSL/Loss (Input)
Bagian ini digunakan untuk memasukkan semua jenis kehilangan daya yang mungkin terjadi pada jalur transmisi. Ini adalah faktor-faktor yang akan mengurangi kekuatan sinyal dari pemancar hingga penerima.
- Total Loss Uplink (dB): Representasi total kehilangan daya pada jalur uplink (dari terminal ke satelit).
- Total Loss Downlink (dB): Representasi total kehilangan daya pada jalur downlink (dari satelit ke terminal).
Receiver (Rx) Output
Ini adalah bagian output yang menunjukkan hasil simulasi, yaitu daya sinyal yang diterima setelah semua kehilangan diperhitungkan.
- Daya yang diterima Uplink (dBm): Daya sinyal akhir yang berhasil sampai ke penerima pada jalur uplink.
- Daya yang diterima Downlink (dBm): Daya sinyal akhir yang berhasil sampai ke penerima pada jalur downlink.
Catatan Penggunaan
Untuk melihat rumus dan penjelasan detail dari setiap perhitungan spesifik, silakan klik tombol "Lihat Detail" yang tersedia di samping setiap kolom hasil.
Detail Daya Input (dBm)
$$P_{dBm} \text{ (Input Langsung)}$$ Dimana:
$P_{dBm}$ = Daya dalam desibel-milliwatt yang dimasukkan
Penjelasan:
dBm adalah satuan ukuran daya yang dinyatakan dalam desibel (dB) relatif terhadap 1 milliwatt (mW). Ini umumnya digunakan untuk mengukur daya sinyal dalam komunikasi nirkabel dan serat optik. Anda dapat memasukkan nilai dBm secara langsung.
Detail Total Loss Uplink (dB)
$$\text{Total Loss Uplink} = \text{Loss}_{FSL} + \text{Loss}_{Cable} + \text{Loss}_{Connector} + \text{Loss}_{Other} + ...$$ Dimana:
$\text{Loss}_{FSL}$ = Free Space Loss (kehilangan ruang bebas)
$\text{Loss}_{Cable}$ = Kehilangan kabel/waveguide
$\text{Loss}_{Connector}$ = Kehilangan konektor
$\text{Loss}_{Other}$ = Kehilangan lain-lain (filter, perangkat, dll.)
Penjelasan:
Total Loss Uplink adalah akumulasi semua kehilangan daya sinyal yang terjadi selama transmisi dari terminal pengirim ke satelit. Ini termasuk FSL, kehilangan pada kabel, konektor, dan komponen-komponen lain di jalur uplink.
Detail Total Loss Downlink (dB)
$$\text{Total Loss Downlink} = \text{Loss}_{FSL} + \text{Loss}_{Cable} + \text{Loss}_{Connector} + \text{Loss}_{Other} + ...$$ Dimana:
$\text{Loss}_{FSL}$ = Free Space Loss (kehilangan ruang bebas)
$\text{Loss}_{Cable}$ = Kehilangan kabel/waveguide
$\text{Loss}_{Connector}$ = Kehilangan konektor
$\text{Loss}_{Other}$ = Kehilangan lain-lain (filter, perangkat, dll.)
Penjelasan:
Total Loss Downlink adalah akumulasi semua kehilangan daya sinyal yang terjadi selama transmisi dari satelit ke terminal penerima. Ini termasuk FSL, kehilangan pada kabel, konektor, dan komponen-komponen lain di jalur downlink.
Detail Daya yang Diterima Uplink (dBm)
$$P_{Rx\_Uplink\_dBm} = P_{Tx\_dBm} - L_{Total\_Uplink}$$ Dimana:
$P_{Rx\_Uplink\_dBm}$ = Daya yang diterima Uplink dalam dBm
$P_{Tx\_dBm}$ = Daya Input Transmitter dalam dBm
$L_{Total\_Uplink}$ = Total Loss Uplink dalam dB
*(Catatan: Hasil dalam dBm karena dBm - dB = dBm)*
Penjelasan:
Daya yang diterima pada jalur uplink dihitung dengan mengurangkan total loss uplink dari daya input transmitter. Karena daya input dalam dBm dikurangi dengan loss dalam dB, hasilnya akan dalam satuan dBm. Ini sesuai dengan prinsip bahwa dBm - dB = dBm.
Detail Daya yang Diterima Downlink (dBm)
$$P_{Rx\_Downlink\_dBm} = P_{Tx\_dBm} - L_{Total\_Downlink}$$ Dimana:
$P_{Rx\_Downlink\_dBm}$ = Daya yang diterima Downlink dalam dBm
$P_{Tx\_dBm}$ = Daya Input Transmitter dalam dBm
$L_{Total\_Downlink}$ = Total Loss Downlink dalam dB
*(Catatan: Hasil dalam dBm karena dBm - dB = dBm)*
Penjelasan:
Daya yang diterima pada jalur downlink dihitung dengan mengurangkan total loss downlink dari daya input transmitter. Karena daya input dalam dBm dikurangi dengan loss dalam dB, hasilnya akan dalam satuan dBm. Ini sesuai dengan prinsip bahwa dBm - dB = dBm.